Langsung ke konten utama

Rumah Bambu

 


Puisi Aris Rahman Yusuf

(Dimuat di nominaidekarya.com, 15 Okt 2024)


Rumah Bambu


Saat membersihkan rumah

terlintas olehku

tentang sebuah ingatan

rumah bambu

berdinding kata mutiara


Di kamar tengah

aku pernah tenggelam

oleh banjir air mata

sebab sebuah kepulangan


Setelah kepulangan

bayangan lesap

kata-kata tergenggam erat

dan, ketika lepas

ia beraroma mawar


Mojokerto, 9 Agustus 2024


Lengkapnya baca DI SINI!


Biodata Penulis

Aris Rahman Yusuf, pencinta bahasa dan editor lepas. Suka menulis puisi dan nonfiksi. Tulisannya pernah terbit berupa antologi, di media massa, dan di media daring. Dua buku puisinya yang sudah terbit, yaitu Ihwal Kematian Air Mata (buku puisi solo) dan Lelaki Hujan (buku puisi duet). Facebook: Aris Rahman Yusuf dan Instagram: @aryus04.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syarat dan Aturan Main Klinik Menulis

  ATURAN MAIN DI GRUP WA KLINIK MENULIS  1. Peserta tidak dibatasi usia, siap jiwa-raga, dan harus istikamah mengikuti kelas menulis ini. 2. Peserta mendaftar dan memilih salah satu jenis karya yang akan ditulis: puisi/cerpen/esai. (Formulir pendaftaran klik DI SINI! ) 3. Kelas menulis akan berlangsung selama 3 bulan (2 bulan proses menulis dan diskusi di WA, 1 bulan persiapan penerbitan buku) -- awal dimulai diskusi kelas menulis bisa dicek di formulir pendaftaran. 4. Peserta WAJIB memosting karya tulis sesuai jadwal yang ditentukan dan sesuai jenis tulisan yang dipilih ( contoh jadwal terlampir ). 5. Ketentuan: puisi (3—5 judul, minimal 10 baris, font TNR 12), cerpen/esai (3—5 halaman A4, font TNR 12, spasi 1,5) diketik dalam format Ms. Word. 6. Setiap tulisan akan diarahkan ke genre dan aturan main tulisan di media massa.  7. Tulis biodata singkat di setiap akhir tulisan yang dikirim (juga foto diri dan kontak HP). 8. Pengiriman karya ke grup Klinik Menulis setiap hari...

Tentang Klinik Menulis

Tentang Klinik Menulis Klinik Menulis merupakan komunitas literasi (WA) yang didirikan oleh Encep Abdullah pada 3 Desember 2016. Sebab-musabab didirikan komunitas ini adalah permintaan banyak pihak di medsos kepada Encep Abdullah. Akhirnya, Encep merenung dan memutuskan membuat grup menulis di WA. Maka, jadilah nama Klinik Menulis, terinspirasi dari grup sebelah, Klinik Bahasa.  Mulanya anggota Klinik Menulis terdiri atas anak muda berusia 17—25 tahun yang berasal dari berbagai daerah: NTB, Aceh, Papua, Cianjur, Bogor, Kalimantan, Banten, dan sebagainya. Memilih peserta anak muda karena mereka tidak sibuk mengurus pekerjaan rumah tangga dan biar pekerjaan menulis bisa fokus. Lalu, stigma itu keliru. Ternyata, pelajar dan mahasiswa juga sama-sama sibuk layaknya mereka yang sudah berkeluarga. Kendala mereka sangat klasik: lupa, malas, tidak konsisten menulis. Klinik Menulis sudah mengarsipkan empat buku: Telolet, Puisi, dan  Kerikil Sepanjang Jalan (Angkatan #1, 2017), Nun dan...

Belajar Esai di Rumah Dunia

Oleh Najullah Pada Minggu, 6 Oktober 2024, Rumah Dunia menggelar Workshop Menulis Esai untuk pegiat literasi se-Kota Serang dengan tema "Praktik Baik Pegiat Literasi Kota Serang", bertempat di Auditorium Rumah Dunia Kota Serang. Saya menjadi salah satu peserta workshop mewakili komunitas Klinik Menulis binaan Kang Encep Abdullah yang berada di Kec. Walantaka, Kota Serang. Adapun yang tampil sebagai narasumber adalah Toto ST Radik dan Firman Venayaksa atau Firman Hadiansyah. Diskusi ini dimoderatori oleh Fazri. Salah satu peserta, Mela, didaulat sebagai perwakilan peserta untuk menerima penyematan tanda peserta yang diserahkan oleh Presiden Rumah Dunia, Abdul Salam. Mela adalah salah satu pegiat literasi, anggota Klinik Menulis.  Toto ST Radik, namanya sudah sangat familiar, beliau adalah penulis dan penyair kawakan kelahiran Desa Singarajan, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang. Nama besarnya sebagai penyair sudah malang melintang di dunia literasi. Kabar terbaru bahwa beli...