Langsung ke konten utama

Angkatan #5

Peserta Klinik Menulis Angkatan #5


Aris Rahman Yusuf adalah penulis dan editor lepas. Dia suka menulis nonfiksi dan puisi. Buku puisinya yang sudah terbit, yaitu Lelaki Hujan dan Ihwal Kematian Air Mata. Untuk mengenalnya bisa mengikuti IG-nya @aryus04.

Laila Ainun Qolbiyah, lahir  di Cilegon, 15 Maret 2005. Karyanya pernah menulis kumpulan cerpen bersama teman-teman. Alhamdulillah Buku nya sudah terbit berjudul Luka Senja dan Satu Sayapku (Kumpulan cerpen 2023). Dan Alhamdulillah pernah mendapatkan juara 1 lomba menulis surat untuk guru pada masa SMP. Kesehariannya kuliah, dan membantu pekerjaan orang tua di rumah, serta berbisnis. Tinggal di Perumahan Bumi Ciruas Permai 2 Blok E. 18 No. 35 Rt029 Rw005 Des. Ranjeng Kec. Ciruas Kab. Serang Prov. Banten Kode Pos. 42182. Kontak : 085210808640

Velayati Zuraida, lahir di Serang, 20 Juni 1983. Karyanya berupa cerpen "SANG MERAH SAGA" yang sudah dicetak dan diterbitkan dalam buku antologi Kisah Seorang Guru (2021). Alamat tinggal Kp./Ds. Singarajan RT 02/01 Kec. Pontang, Kab.Serang, Banten 42192. HP 08176077055.

Najullah, Lahir di kampung yang tidak mengenal malam yaitu Kampung Siang, Desa Pagenjahan, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang 41 tahun silam tepatnya tgl. 06 Maret 1983. Bekerja sebagai tenaga pengajar di pondok pesantren Darussalam Pipitan sejak tahun 2018, saat ini sedang mengemban amanah sebagai kepala SMA IT Darussalam Pipitan. Pernah punya karya satu judul buku Esai-Esai Keagamaan yang diterbitkan oleh Penerbit #Komentar, Pontang, Serang. Buku tersebut tidak pernah beredar karena hanya dicetak satu eksemplar saja, sampai saat ini masih tersimpan rapi di rak buku sebagai koleksi. Tidak suka menulis, tapi sekali menulis pernah terbit di harian Fajar Banten tahun 2002 (jangan ditanya tanggalnya, sudah lupa) dengan judul “Menakar Sedih dan Bahagia” yang naskahnya entah ada di mana. Pernah juga beberapa kali mengisi Buletin Dakwah Kalam, diterbitkan oleh Pondok Pesantren Darussalam Pipitan yang edisi terbitnya suka-suka (jika ada kontribusi tulisan suka terbit, jika tidak ada suka tidak terbit). Punya tempat tinggal bersama anak istrinya di Perumahan Graha Rinjani, Blok E6 No.14, Kelurahan Kiara, Kecamatan Walantaka, Kota Serang. Kontak: 0878-7153-1798.

Fajar Timur, seorang guru yang menulis puisi, cerpen, esai, reportase, dan cerita anak. Mulai memublikasi karya ke media massa dan buku antologi sejak 2012. Pernah bekerja menjadi jurnalis dan editor naskah pada interval 2013-2018. Sesekali ngamen di panggung. Lagunya berjudul "Bergegaslah" menjadi Jingle Pilkada Cilegon 2015. Kini dipercaya sebagai Kepala Perpustakaan di MTsN 2 Tangerang. Terpilih sebagai salah satu "Pahlawan Literasi" pada kegiatan Semesta Buku 2024 yang digagas Gramedia.

Mela Sri Ayuni, dilahirkan di Serang, 19 Februari 2002. Aktif di #Komentar angkatan 11. Pernah menulis jurnal “Peran Agama dalam Mewujudkan Toleransi di Kota Serang” (2022) dan menjadi penulis terpilih nasional dalam antologi Terluka 2 (2024). Kesehariannya dihabiskan untuk belajar dan mencari cilung. Tinggal di Cikeusal-Serang.

Sulhah,  merupakan putri sulung dari 6 bersaudara. Dilahirkan di Serang pada 13 Desember 1996 dari pasangan bapak Maftuhi dan Ibu Sarwi. Saat ini tinggal di link. Kubang Lampit, Kel.Tegal Bunder, Kec.Purwakarta, Kota Cilegon bersama dengan suaminya. Aktifitas yang sedang dijalani  ialah sebagai guru. Guru dibidang baca tulis al-quran dan guru bahasa sastra jawa Cilegon (Nalek) disalah satu lembaga pendidikan dasar negeri. Kegemarannya didunia literasi diwujudkan dalam aktifitasnya di pembelajaran les calistung yang diprogramkan oleh majlis ta’lim yang menjadi binaannya selain program utama yaitu tahsin qur’an. Selain itu juga, kegelutannya dibidang dakwah tak kalah prioritas. Sesekali mengisi ceramah agama di beberapa event Peringatan Hari Besar Islam atau walimah. Dunia dakwah melalui tulisan juga digelutinya. Beberapa kali pernah menjuarai penulisan makalah Al-Qur’an (M2IQ) yang diselenggarakan oleh salah satu organisasi dikampusnya semasa kuliah dulu.

Syamiel Dediyev nama pena dari Dedi Suryadi lahir di Serang, 2 September 1983. Sempat mengisi novel bersambung dengan judul Salim Halwa di redaksi NGEWIYAK.com. Hobi membaca buku, merenung, dan menghitung bintang. 

Fauzan Murtadho, dilahirkan di Serang, 18 Juni 1998. Saya pernah sekali-kalinya menulis puisi untuk dibukukan atas perintah dari guru saya, Bapak Encep Abdullah untuk keperluan buku angkatan berjudul Sangkar Darussalam (antologi, 2016), itu pun hanya 1 buah puisi entah dilirik atau tidaknya. Pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2022 saya sangat aktif membuat konten bernyanyi di YouTube. Kesehariannya di Pondok Pesantren Darussalam Pipitan sebagai tenaga pendidik dan kependidikan, mencari pekerjaan sampingan untuk melengkapi sandang, pangan dan papan. Tinggal di Kelurahan Pipitan, Kota Serang. Kontak : 0895331390187.



LENGKAPNYA DI SINI!



Kembali ke BERANDA 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Klinik Menulis

Tentang Klinik Menulis Klinik Menulis merupakan komunitas literasi (WA) yang didirikan oleh Encep Abdullah pada 3 Desember 2016. Sebab-musabab didirikan komunitas ini adalah permintaan banyak pihak di medsos kepada Encep Abdullah. Akhirnya, Encep merenung dan memutuskan membuat grup menulis di WA. Maka, jadilah nama Klinik Menulis, terinspirasi dari grup sebelah, Klinik Bahasa.  Mulanya anggota Klinik Menulis terdiri atas anak muda berusia 17—25 tahun yang berasal dari berbagai daerah: NTB, Aceh, Papua, Cianjur, Bogor, Kalimantan, Banten, dan sebagainya. Memilih peserta anak muda karena mereka tidak sibuk mengurus pekerjaan rumah tangga dan biar pekerjaan menulis bisa fokus. Lalu, stigma itu keliru. Ternyata, pelajar dan mahasiswa juga sama-sama sibuk layaknya mereka yang sudah berkeluarga. Kendala mereka sangat klasik: lupa, malas, tidak konsisten menulis. Klinik Menulis sudah mengarsipkan empat buku: Telolet, Puisi, dan  Kerikil Sepanjang Jalan (Angkatan #1, 2017), Nun dan...

Cerpen Fauzan Murtadho | Apakah Kita Benar-Benar Sudah Merdeka?

Matahari telah memancarkan cahayanya. Sinarnya menghangatkanku yang sedang duduk santai di teras rumah. Anakku, yang usianya masih lima tahun menghampiri dan ikut duduk di sampingku. Ia menatap wajahku, dan aku membalas tatapannya. Beberapa kata keluar dari mulut mungilnya. “Pak, hari ini kita makan, gak?” tanyanya dengan suara lirih dan bibir yang memucat. Pertanyaan sederhana itu membuat hatiku terenyuh, mengguncang ketenanganku. Aku masih mengingatnya dengan jelas. Tiga tahun lalu, ibunya — istriku meninggalkan kami. Ia pergi karena tubuhnya tak kuat lagi menahan lapar. Hipoglikemia dan malnutrisi telah merenggutnya, setelah sekian lama ia memilih mendahulukan kami daripada dirinya sendiri. Ketika kuajak makan bersama, ia selalu tersenyum, menjawab, “Ibu udah makan, Pak,” atau “Bapak duluan saja, Ibu nyusul.” Senyum itu masih jelas tergambar seakan baru kemarin ia mengucapkannya. Aku menyesal, kenapa dulu aku tidak memaksanya untuk makan bersama kami? Walau porsi makan hanya cukup u...

Rumah Bambu

  Puisi Aris Rahman Yusuf (Dimuat di nominaidekarya.com , 15 Okt 2024) Rumah Bambu Saat membersihkan rumah terlintas olehku tentang sebuah ingatan rumah bambu berdinding kata mutiara Di kamar tengah aku pernah tenggelam oleh banjir air mata sebab sebuah kepulangan Setelah kepulangan bayangan lesap kata-kata tergenggam erat dan, ketika lepas ia beraroma mawar Mojokerto, 9 Agustus 2024 Lengkapnya baca DI SINI! Biodata Penulis Aris Rahman Yusuf , pencinta bahasa dan editor lepas. Suka menulis puisi dan nonfiksi. Tulisannya pernah terbit berupa antologi, di media massa, dan di media daring. Dua buku puisinya yang sudah terbit, yaitu Ihwal Kematian Air Mata (buku puisi solo) dan Lelaki Hujan (buku puisi duet). Facebook: Aris Rahman Yusuf dan Instagram: @aryus04.